Gambar 1. Sengon berumur 2.5 tahun |
Kepada pembaca yang budiman, pada kesempatan ini saya akan membagikan ilmu kepada Anda tentang topik "Bagaimana Resep Tanam Sengon 2,5 Tahun Bisa Dipanen?". Bagi anda yang berprofesi dari latar belakang mana saja mungkin belum percaya, atau masih ragu atau bisa juga langsung percaya. Informasi yang akan disampaikan ini tentunya bukan dari khayalan, atau bukan dari studi pustaka, atau bukan dari omongan orang atau bukan dari sumber lainnya, namun berdasarkan pengalaman pribadi mengelola sengon di Jawa timur hingga 150 ha, dan pada saat tulisan ini pertama dibuat dan ditayangkan masih dalam proses pemanenan. Kalau Anda ingin membuktikannya, bimibingan dan melihatnya secara langsung, silahkan menghubungi saya sebagai pembuat blog ini (gambar 1. sengon berumur 2,5 tahun).
Resep ini tentunya hasil dari pengalaman kami mengelola sengon yang dilakukan dengan kreatif, inovatif, inspiratif dan kajian serta pengamatan mendalam dilapangan, sehingga dengan 2,5 tahun sengon yang kami kelola dapat dipanen dan telah laku dijual.
Nah bagaimana resep mengelola sengon yang kami lakukan?
Sebelum kami memberikan informasi lebih jauh, kami akan memberikan sedikit dasar teori tentang produksi tanaman. Tentunya dasar teori sebenarnya merupakan hasil dari pengamatan dan dikaji secara mendalam dari suatu pengalaman yang berhubungan dengan pengelolaan tanaman, kemudian disusun secara sistematis dan telah teruji secara empirik dalam kasanah keilmuan yang obyektif.
Produksi tanaman (P) akan dipengaruhi oleh Genetik (G), Lingkungan (E) dan Manajemen (M). Maka produksi tanaman dapat dirumuskan dengan sederhana adalah:
P = G + E + M
Artinya apa, bahwa produksi merupakan suatu proses yang kompleks yang melibatkan mahluk hidup (bahan tanaman), lingkungan alam dan manusia yang mengelola keduanya. Dalam mengelola produksi tanaman tentunya harus memahami karakteristik semua faktor-faktor yang mendukung produksi dan semua faktor-faktor yang menghambat produksi tanaman. Perlu diketahui juga bahwa faktor-faktor pendukung dan penghambat tidak mudah dikelolanya, namun ada sebagian yang dapat dikelola dengan mudah, dikelola dengan sangat sulit dan bahkan tidak dapat dikelola namun hanya bisa diprediksi dan dihindarinya.
Faktor-faktor yang mudah dikelolanya antara lain:
- Bahan tanaman (bibit)
- Pengolahan tanah
- Persiapan dan penanaman
- Pemupukan
- Perawatan lainnya
- Manajemen (sistem, organisasi & SDM)
- Alat dan bahan produksi (pestisida, pupuk, dan lainnya)
Faktor-faktor yang sulit dan bahkan tidak dapat dikelola dengan baik antara lain:
- Hama dan penyakit terutama penyakit rebah semai, busuk akar & karat tumor
- Iklim yang ekstrim (curah hujan, angin, kelembaban, dan intensitas matahari
- Topografi (lanskap) ekstrim
Nah inilah gambaran ringkas tentang produksi tanaman yang anda harus petakan secara cermat dan cerdas sehingga setiap kegiatan produksi (lapangan) efek positifnya kepada produksi akan maksimal baik jumlah dan kualitasnya.
Sekarang bagaimana cara kita mengelola sengon sehingga dalam 2,5 tahun dapat dipanen dan mendapatkan income yang maksimal. Hal ini tentunya tidak mudah dilaksanakannya namun membutuhkan persyaratan-persyaratan tertentu yang harus dipenuhi yaitu:
- Penanam/manajemen harus cerdas, cermat, inovatif, kreatif, ulet serta memahami secara utuh tentang mengelola sengon serta memahmi karakteristik faktor-faktor produksi tanaman.
- Lahan yang akan kita kelola sangat matching (sesuai) dengan kebutuhan optimal tanaman sengon.
- Iklim (curah hujan, intensitas sinar matahari/cahaya, angin, kelembaban, dan suhu udara) akan mendukung optimal bagi pertumbuhan tanaman sengon.
- Lingkungan alam lainnya dan sosial mendukung optimal terhadap produksi tanaman. Artinya rendahnya sumber hama dan penyakit tanaman, dan tersedianya tenaga kerja yang terampil dan jujur dan rendahnya penyakit sosial seperti keamanan dan potensi pengrusakan lainnya.
Terus bagaimana tahapan-tahapan yang harus dilakukan agar sengon cepat panen? Hal-hal yang perlu Anda lakukan adalah:
1. Memilih tanah/lahan yang optimal.
Memilih tanah/lahan yang optimal dilakukan dengan cermat yaitu dari aspek zoning (peruntukan lahan), kesesuaian aspek biofisik yang paling optimal bagi pertumbuhan tanaman sengon, aspek askses atau jalan kelolaksi serta keamanan lingkungan.
2. Mendapatkan bahan tanaman atau benih/bibit unggul
Bahan tanaman (bibit unggul) memerlukan perhatian yang cermat yaitu bahan tanaman harus dari benih yang unggul: potensi produksi tinggi, tahan kekeringan, tahan genangan, tahan hama dan penyakit, tahan pH ekstrim dan salinitas (kadar garam). Anda harus bisa memastikan untuk mendapatkan benih atau bibit yang unggul dengan baik.
3. Menetapkan jarak tanam yang optimal
Jarak tanam merupakan gambaran kepadatan polulasi atau jumlah tegakan pohon per satuan luas (hektar). Dalam menetapkan jarak tanam tentunya tidak serampangan namun berlandaskan kepada performa/potensi keragaan tajuk tanaman, tingkat kesuburan tanahnya,desain/pola tanam, desain manajemen panen atau sistem panen yang akan direncanakan di masa yang kan datang serta optimasi tebang pilih. Anda dapat membaca artikel tentang jarak tanam di blog ini
4. Melakukan persiapan tanam yang baik
Persiapan tanam merupakan kegiatan untuk mendukung proses penanaman dan pertumbuhan pasca tanam sehingga didapatkan proses tanam yang efektif dan efisien, sulam yang rendah, konsolidasi pasca tanam yang ringan dan pertumbuhan awal sengon maksimal (subur). Persiapan tanam dapat dilakukan dengan berbagai cara dan tujuan yang akan ditetapkan, namun muaranya kegiatan ini mengantarkan proses tanam dan pasca tanam yang terbaik hasilnya dan biaya yang wajar (tidak boros).
Persiapan tanam meliputi kegiatan-kegiatan: pembangunan akses jalan & jembatan, pembuatan saluran irigasi, drainase & rorak, pengolahan tanah, pemancangan, pembuatan lubang, penaburan pestisida & pupuk dasar. Semua kegiatan ini harus kulaitas dan jumlahnya standar sesuai target waktu yang direncanakan sesuai musim tanam.
5. Melakukan penanaman yang optimal
Penanaman yang optimal sasarannya adalah jumlah tanaman yang mati sangat rendah, tanaman tegak berdiri pasca tanam, tanaman tumbuh subur, dan biaya efisien. Rendahnya tanaman yang mati dan pertumbuhan tanaman yang sehat dan seragam merupakan indikator keberhasilan kegiatan persiapan tanam dan kegiatan penanaman.
6. Melakukan perawatan tanaman yang terbaik
Perawatan tanaman merupakan kegiatan mengelola lingkungan pertanaman sengon sehingga perlakuan tersebut memberi efek positif yang maksimal bagi pertumbuhan tanaman yang subur dan seragam. Kegiatan-kegiatan perawatan adalah: konsolidasi, penyiangan gulma, pembumbunan, pemupukan, perawatan irigasi & drainase, rorak, akses jalan & jembatan, pruning, pengamatan HPT & sensus, pengendalian HPT, dan kegiatan lainnya. Kegiatan-kegiatan tersebut harus sinergis, sinkron dan saling mendukung sehingga efeknya positif terhadap tanaman dan biaya efisien sesuai target waktu yang direncanakan. Indikator keberhasilan perawatan tanaman sengon dapat tumbuh subur, tegakan jumlahnya maksimal dengan tingkat kematian yang sangat rendah, dan perkembangan diameter batang maksimal dan seragam setta kualitas maksimal sesuai permintaan pasar.
(maaf bersambung yah...)